Recent Blog post
Archive for Juni 2016
Konfigurasi Mikrotik RouterBoard
RouterBoard adalah router embedded produk dari
mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam
satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard
menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth
management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai
hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi
sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi
client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless
menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap
ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router
tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam
routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard
ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan
adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan
menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.
Mikrotik pada standar perangkat
keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas
kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses
rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak
bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari
hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat
diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah
aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen,firewall, wireless
access point (WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual
Private Netword (VPN)server dan masih banyak lainnya. Yos
kita langsung saja konfigurasinya
1.
Pada awal konfigurasi di dalam mikrotik biasanya sudah di
beri ip oleh pihak mikrotik agar memudahkan untuk mengkonfigurasinya tetapi
kalau belum ada atau di reset ulang maka konfigurasi tersebut tidak ada, ketika
tidak ada ip tersebut maka kita login menggunakan MAC ADDRESS agar login masuk
ke konfigurasinya lewat winbox. Nah untuk login nya contoh gambar berikut
2.
Untuk memastikan atau kita mau mereset ulang konfigurasinya
maka kita tinggal masuk ke system, lalu pilih reset configuration. Contoh
gambar seperti di bawah
Akan
muncul seperti gambar di bawah, lalu centang semua dan klik Reset configuration.
3.
Ketika
sudah di reset konfigurasinya maka akan keluar sendiri dan meminta login
kembali, setelah login kembali berinama interface agar memudahkan untuk
konfigurasinya. Untuk memberi nama interface tinggal klik menu interface dan
akan terlihat interface mana saja yang digunkan dan yang tidak kalau yang
digunkan akan di beri tanda R, contohnya seperti gambar di bawah
Pertama
berinama interface yang konek ke internet dengan nama inet, interface yang di
gunkan biasanya Ether1. Pertama klik dua kali di ether1 dan berinama inet dan
klik ok kalau sudah di konfigurasi ,seperti gambar dibawah
Ketika
sudah meberinama untuk akses internet maka kita berinama juga di interface yang
ke LAN, yang ke LAN adalah interface ether2 dan ether3. Untuk ether2 kita
berinama lan1a dan untuk ether3 berinama lan1b. contoh gambarnya seperti di
abwah ini
4.
Ketika
sudah memberinama ke pada setiap interface maka beri ip untuk lan1a, kenapa
lan1b tidak di beri ip karena lan1b bisa menginduk/menjadi master port
lan1b ke lan1a. pertama untuk
konfigurasi ip address kita pilih menu ip, address seperti gambar di bawah
Ketika
sudah di klik maka kita muncul address list lalu tombol tambah atau + yang ada
di atas untuk menambahkan ip address, address kita isi dengan ip
192.168.70.1/24 dan interfacenya lan1a, contoh gambarnya seperti di bawah
Untuk
mensetting konfigurasi ip dari akses internet atau interface inet gunakan ip
dhcp client karena untuk di sesuaikan bila mana ip tersebut di ubah dari sumber
internet. Untuk mensettingnya pilih menu ip, dhcp client contoh gambar seperti
di bawah
Ketika
sudah di klik maka kita muncul dhcp client lalu tombol tambah atau + yang ada
di atas untuk menambahkan dhcp cliet, untuk interface kita pilih inet dan klik
tombol ok. Contoh gambr seperti di bawah
Dan setelah
di klik ok maka akan di berikan ip oleh si akses internet dan perhatikan di ip
address maka aka nip muncul dan dekatkan kursor untuk melihat detailnya.
Seperti contoh gambar dibawah.
Lalu coba
test koneksi menggunkan menu New Terminal dan ping ke situs detik.com apakah
replay atau tidak, kalau replay maka konfigurasi dhcp client berhasil. Contoh
gambar seperti di bawah.
5.
Nah
sekarang bagaimana si LAN bisa mengakses internet maka kita gunakan firewall
nat untuk meberikan akses internet kepada LAN. Untuk mengkonfigurasi firewall
nat pilih menu ip, firewall dan klik ok. Contoh gambar seperti yang dibawah.
Ketika
sudah di klik ok maka pilih menu nat yang ada di paling atas lalu klik tanda
tambah atau +, lalu untuk chain pilih srcnat, unutk outinterfacenya pilih
ini(jangan dulu klik ok). Contoh seperti gambar di bawah
Nah ketika
sudah beres di sana pilih menu action dan actionnya pilih masquerade. Conto
gambar seperti di bawah
6.
Lanjutkan
konfigurasi ke dhcp server untuk memudahkan dalam pemberian ip. Pilih menu ip,
dhcp server dan klik. Contoh gambar seperti yang di bawah :
Nah untuk
memudahkan dalam membuat dhcp server makan klik menu dhcp setup, ketika di klik
dhcp setup akan muncul pemilihan interface untuk dhcp server maka pilih dhcp
server interface lan1a klik next.
Contoh gambar seperti di bawah
Setelah di
klik next, ada pilihan dhcp address space kita next saja karena kalau kita ubah
maka kita harus menggunakan CIDR.
Setelah di
klik next, ada pilihan gateway untuk dhcp next saja karena interface ip lan1a
adalah 192.168.70.1 sebagai gerbang penghubungnya kalau di ganti berarti itu
menggunkan CIDR.
Setelah di
klik next, ada pilihan range ip yang akan di berikan ke client itu terserah mau
berapa yang diberikan sesuai kebutuhan nah untuk contoh sperti gambar di bawah
Setelah di
klik next, ada pilihan dns server gunkan saja dns google serperti gambar
dibawah.
Setelah di
klik next, ada pilihan time lease, time lease disini yaitu ketika si client
disconnected maka ada jangka waktu untuk ip si client yang tadi di pinjamkan ke
client, ip tersebut tidak akan di
berikan kepada client lain sebelum dia connect kembali dalam jangka waktu yang
di tentukan. Untuk waktu time lease itu sesuai kebutuhan kalau contoh seperti
gambar di bawah
Kalau
berhasil konfigurasi tersebut akan ada alert seperti gambar di bawah
7.
Untuk
menyinggung pada pemberian ip tadi kenap lan1b tidak beri ip pada pemberian ip
tadi sudah di bahas karena dia akan menginduk ke port master lan1a. untuk
konfigursinya pilih meni interface lalu klik 2 kali di lan1b dan pilih master
port lan1a klik ok. contoh gambar seperi di bawah
Kalau
berhasil maka di interface lan1b akan menjadi RS. Contoh gambar seperti di
bawah
Untuk
pengujian di computer lan1b setting dhcp pada pemberian ip tersebut, lalu lihat
apakah di dapat ip atau tidak kalau dapat maka konfigutasi berhasil. contoh
gambar seperti di bawah
8.
Lalu
setting wlan1 untuk mensettingnya pilih menu interface dalan klik 2 kali di
wlan1, pilih menu wirelees di menu paling atas dan konfigurasinya ikuti gambar
di bawah
Lalu klik
ok maka wlan1 tersebut dari yang di beri tanda silang atau X menjadi tidak ada
tanda silang atau X dan klik tanda ceklis untuk mengaktifkan wlan1.
Lalu ketika
ada user yang konek maka akan ada tanda R. contoh gambar di bawah
9.
Ketika
sudah di aktifkan maka beri ip untuk wlan1, untuk pemberian ip sama saja
tahapanya untuk pemberian ip ke lan yang membedakan Cuma port yang digunakan
saja dan ip yang digunkan berbeda. Contoh gambar seperti di bawah
Dan kalau
berhasil makan akan seperti gambar di bawah.
10.
Ketika
sudah di beri ip untuk wlan1 kita buat hotspot, unutk membuat hotspot pilih
menu ip, hotpot. Contoh gambar seperti di bawah.
Lalu akan
mencul hotspot setup seperti gambar di bawah dan klik next saja karena
interface wlan1 yang mau di jadikan hotspot.
Next saja
karena akan otomatis diisikan oleh system.
Sama
halnya dengan dhcp server tadi akan ada range ip yang di berikan ke client itu
tergantung kebutuhan next. Contoh gambar di bawah
Untuk
select Certificate pilih none dan next saja.
Untuk Ip
addresss of SMTP srever next saja. Contoh gambar di bawah
Untuk
konfigurasi DNS gunkan 8.8.8.8 lalu next.
DNS name
kosongkan saja dan next.
Ketika
kofigurasi berhasil akan ada alert seperti di bawah ini dan klik ok.
Untuk
pengujian coba di client konekan ke SSID yang di buat tadi lalu buk browser
masukan ip seperti contoh di bawah, kalau muncul login sepri ini makan
konfigursi membuat hotspot berhasil.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH. . . . . . .
Konfigurasi Mikrotik RouterBoard
Konfigurasi DHCP dan Firewall Pada Mikrotik
Kali ini saya akan sharing tentang konfigurasi DHCP dan Firewall pada mikrotik, di tutorial saya ini merupakan lanjutan dari totur saya minggu lalu yaitu “PENGERTIAN DAN KONFIGURASI DASAR MIKROTIK” .
Sebelum kita melanjutkan ketahap konfigurasi alangkah baiknya jika kita cari tahu terlebih dahulu tentang apa itu dhcp , dan firewall pada mikrotik ????
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang
memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis
pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan
response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga
mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan
NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client
bisa support).
Mikrotik dapat digunakan sebagai
DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh,
misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan
informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan
memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.
Mungkin di sini saya bahas materinya satu persatu lalu lanjut ke konfigurasi . . .OKE
kita mulai saja melakukan konfigurasi pada DHCP Server. . .
1. Konfugurasi DHCP Server
Ket :
- yang di kolom biru = ethernet yang menujukan ke arah jaringan LAN
- yang di kolom kuninng = alamat jaringan ip tang di pakai untuk DHCP Server
- yang di kolom orange = alamat gateway dari jaringan DHCP
- yang di kolom ungu = range ip address yang kita pinjamkan
- yang di kolom putih = dns server dari jaringan kita
- yang di kolom abu = adalah batas waktu untuk peminjaman ip address oleh client
- Kita Kosongkan saja settingan pada Local Area Conection agar kita bisa mendapatkan ip address dari Server Mikrotik
- Lalu kita liat apakah kita mendapatkan ip address dari Server Mikrotik, pada gambar di bawah ini terlihat bahwa kita mendapatkan ip addressnya .
nah pada
gambar di bawah kenapa kita mendapatkan ip address terakhir yaitu
192.168.65.254 ????
itu karena pemberian ip address pada mikrotik berbeda dengan
yang lain yaitu di mulai dari range paling belakang sampai paling awal.
-
Kemudian lakukan uji koneksi dengan melakukan ping pada ip address milik sendiri dan ip address Server pada mikrotik, terlihat pada gambar di bawah ini bahwa ping yang kita lakukan mendapatkan status Reply itu berarti DHCP yang kita lakukan berhasil.
2. Untuk melihat ip address yang sedang
dipinjamkan pada client
Ket :
- Pada Kolom biru bahwa ip address 192.168.65.254 adalah ip address yang telah kita pinjamkan pada Client XP kita.
Sekalipun
kita sudah menyediakan DHCP Server dan membatasi IP Address dengan range ip
adress, namun mungkin saja ada pengguna jaringan yang jahil yang menggunakan
static ip address ini bisa mengakibatkan kita sulit untuk meminitoring
jaringan, oleh sebab itu kita harus menabah konfigurasi agar memaksa user dalam
jaringan menggunakan DHCP.
Mungkin langsung saja kita uji koneksi pada sisi
Client Kembali apakah Pengamanan DHCP Server Berhasil.
nah disisi client kita masukan ip address yang
sejaringan dan serange sesuai range yang di berikan pada DHCP Server, secara
penggunaan ip address harus nya dapat terkoneksi, tetapi secara logika karena
kita berikan pengamanan dan pemaksaan untuk client merequest ip address pada
Server Mikrotik. jadi otomatis bila kita isi static maka komputer kita tidak
ada dapat terkoneksi.
malahan jika terjadi seperti itu akan mengakibatkan
komputer yang asalnya menggunkan menggunakan ip address hasil merequest ke
Server Mikrotik yang awalnya terkoneksi akan menjadi tidak terkoneksi karena ada
2 komputer yang menggunakan ip address yang sama yaitu : 1 komputer yang benar
menggunakan dhcp server dan 1 komputer menggunakan static ip.
Maka di pakailah pengamanan DHCP Server pada Mikrotik.
Ket :
- Pada kolom orange masih reply karena pengamana DHCP Serer Belum Kita Pasang
- Pada kolom kuning terjadi RTO dikarekan pengamana DHCP Serer Telah Kita Pasang
SEKIAN TUTORIAL DARI SAYA TENTANG
DHCP SERVER PADA MIKROTIK , DAN SELANJUTNYA KITA MASUK KE MATERI KEDUA YAITU
FIREWALL PADA MIKROTIK.
Pada RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang
disebut dengan 'Firewall'. Fitur ini biasanya banyak digunakan untuk
melakukan filtering akses (Filter Rule), Forwarding (NAT),
dan juga untuk menandai koneksi maupun paket dari trafik data yang melewati
router (Mangle). Supaya fungsi dari fitur firewall ini dapat
berjalan dengan baik, kita harus menambahkan rule-rule yang sesuai. Terdapat
sebuah parameter utama pada rule di fitur firewall ini yaitu 'Chain'.
Parameter ini memiliki kegunaan untuk menetukan jenis trafik yang akan
di-manage pada fitur firewall dan setiap fungsi pada firewall seperti Filter
Rule, NAT, Mangle memiliki opsi chain yang berbeda.
Pengisian parameter chain pada dasarnya mengacu pada
skema 'Traffic Flow' dari Router. Jadi kita harus mengenali
terlebih dahulu jenis trafik yang akan kita manage menggunakan firewall.
chain bisa dianaloginkan sebagai tempat admin mencegat sebuah trafik, kemudian
melakukan firewalling sesuai kebutuhan.
FILTER RULES
Filter rule biasanya digunakan untuk melakukan
kebijakan boleh atau tidaknya sebuah trafik ada dalam jaringan, identik dengan
accept atau drop. Pada menu Firewall → Filter Rules terdapat 3 macam
chain yang tersedia. Chain tersebut antara lain adalah Forward, Input,
Output. Adapun fungsi dari masing-masing chain tersebut adalah
sebagai berikut:
- Forward :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya
melewati router. Misalnya trafik dari jaringan public ke local atau sebaliknya
dari jaringan local ke public, contoh kasus seperti pada saat kita melakukan
browsing. Trafik laptop browsing ke internet dapat dimanage oleh firewall
dengan menggunakan chain forward.
- Input :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk
ke dalam router melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP
Address berupa ip yang terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa berasal dari
jaringan public maupun dari jaringan lokal dengan tujuan router itu
sendiri. Contoh: Mengakses router menggunakan winbox, webfig, telnet baik
dari Public maupun Local.
- Output :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang
keluar dari router. Dengan kata lain merupakan kebalikan dari 'Input'. Jadi
trafik yang berasal dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan Public
maupun jaringan Local.Misal dari new terminal winbox, kita ping ke ip google.
Maka trafik ini bisa ditangkap dichain output.
NAT (Network Address Translation)
Pada menu Firewall → NAT terdapat 2 macam opsi
chain yang tersedia, yaitu dst-nat dan src-nat. Dan
fungsi dari NAT sendiri adalah untuk melakukan pengubahan Source Address
maupun Destination Address. Kemudian fungsi dari masing-masing chain
tersebut adalah sebagai berikut:
- dstnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah destination address
pada sebuah paket data. Biasa digunakan untuk membuat host dalam jaringan lokal
dapat diakses dari luar jaringan (internet) dengan cara NAT akan mengganti
alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal. Jadi kesimpulan fungsi dari
chain ini adalah untuk mengubah/mengganti IP Address tujuan pada sebuah paket
data.
-srcnat :
Memiliki fungsi untuk mengubah source address dari
sebuah paket data. Sebagai contoh kasus fungsi dari chain ini banyak digunakan
ketika kita melakukan akses website dari jaringan LAN. Secara aturan untuk IP
Address local tidak diperbolehkan untuk masuk ke jaringan WAN, maka diperlukan
konfigurasi 'srcnat' ini. Sehingga IP Address lokal akan disembunyikan dan
diganti dengan IP Address public yang terpasang pada router.
MANGLE
Pada menu Firewall → Mangle terdapat 4 macam
pilihan untuk chain, yaitu Forward, Input, Output,
Prerouting, dan Postrouting. Mangle sendiri
memiliki fungsi untuk menandai sebuah koneksi atau paket data, yang melewati
route, masuk ke router, ataupun yang keluar dari router. Pada implementasinya
Mangle sering dikombinasikan dengan fitur lain seperti Management Bandwith,
Routing policy, dll. Adapun fungsi dari masing-masing chain yang ada
pada mangle adalah sebagai berikut:
- Forward, Input, Output :
Untuk penjelasan mengenai Forward, Input, dan Output
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang telah diuraikan pada Filter rules
diatas. Namun pada Mangle, semua jenis trafik paket data forward, input, dan
output bisa ditandai berdasarkan koneksi atau paket atau paket data.
- Prerouting :
Merupakan sebuah koneksi yang akan masuk kedalam
router dan melewati router. Berbeda dengan input yang mana hanya akan menangkap
trafik yang masuk ke router. Trafik yang melewat router dan trafik yang masuk
kedalam router dapat ditangkap di chain prerouting.
- Postrouting :
Kebalikan dari prerouting, postrouting merupakan
koneksi yang akan keluar dari router, baik untuk trafik yang melewati router
ataupun yang keluar dari router.
Langsung saja kita mulai ke konfigurasi Firewall pada Mikrotik...
1. Maquerade dengan ip tertentu
Pada Script di atas di simpulkan bahwa yang dapat terkoneksi ke internet adalah ip address 192.168.54.210-192.168.43.250, jadi dapat di pastikan komputer saya tidak dapat terkoneksi ke jaringan karena komputer saya mendapatkan ip address 192.168.43.254 . diluar range ip yang di izinkan.
kita lihat hasilnya pada gambar di bawah .
Terlihat bahwa saat kita uji koneksi ke jaringan 192.168.43.1 hasilnya RTO.
Sebelum lanjut ke konfigurasi ke dua, kita hapus terlebih dahulu konfigurasi firewall yang pertama dengan cara seperti gambar di bawah ini.
2. Masquerade dengan fungsi waktu
Pada script di atas kita berikan waktu dari jam 08:00:00-12:00:00 dan cuma hari minggu saja dapat terkoneksi ke jaringan, jadi jika diluar jam dan hari itu tidak dapat terkoneksi.
Langsung Lihat Disisi Client apakah berhasil ???
Terlihat di kolom kuning ketika kita coba koneksi ke internet tidak terkoneksi (RTO), lalu lihat di kolom hitam waktunya itu adalah jam 07:24. jadi pasti tidak akan terkoneksi.
1. Maquerade dengan ip tertentu
Pada Script di atas di simpulkan bahwa yang dapat terkoneksi ke internet adalah ip address 192.168.54.210-192.168.43.250, jadi dapat di pastikan komputer saya tidak dapat terkoneksi ke jaringan karena komputer saya mendapatkan ip address 192.168.43.254 . diluar range ip yang di izinkan.
kita lihat hasilnya pada gambar di bawah .
Terlihat bahwa saat kita uji koneksi ke jaringan 192.168.43.1 hasilnya RTO.
Sebelum lanjut ke konfigurasi ke dua, kita hapus terlebih dahulu konfigurasi firewall yang pertama dengan cara seperti gambar di bawah ini.
2. Masquerade dengan fungsi waktu
Pada script di atas kita berikan waktu dari jam 08:00:00-12:00:00 dan cuma hari minggu saja dapat terkoneksi ke jaringan, jadi jika diluar jam dan hari itu tidak dapat terkoneksi.
Langsung Lihat Disisi Client apakah berhasil ???
Terlihat di kolom kuning ketika kita coba koneksi ke internet tidak terkoneksi (RTO), lalu lihat di kolom hitam waktunya itu adalah jam 07:24. jadi pasti tidak akan terkoneksi.
Biasa setelah ujicoba maka hapus lagi konfigurasi firewall barusan.
3. Firewall filtering
3. Firewall filtering
- Mebatasi akses kontrol dari
interface yang terhubung ke internet
Port
22 [ssh] port 23[talnet], 20 dan 21 [ftp], 80 [webfig],8291[winbox]
- Membatasi akses kontrol dari interface yang terhubung ke internet dengan pengecualian
Jika
suatu saat kita ingin mengakses mikrotik kita melalu interface yang terhubung
ke internet kita akan kesulitan , oleh sebab itu tambahkan pengecualian IP
ternetu pada firewall filtering, jadi dengan ip tertentu kita bisa terkoneksi
dengan mikrotik, contoh dibawah ini menggunakan ip address 192.168.43.187 untuk
ip pengecualian dan port 8291 untuk konfigurasi winbox. dan Jika
sudah di tambahkan script di atas lihat keseluruhan konfigurasi.
Kita coba buka winbox apakah dapat mengakses atau tidak ??? Lihat pada gambar di bawah ini.
Ternyata
tidak dapat mengakses winbox karena , mikrotik membaca konfigurasi dari
mulai index 0 maka ip 192.168.43.187 tetap tidak akan bisa mengakses wibox
untuk itu pindahkan index 1 menjadi 0 dan sebaliknya. seperti pada gambar di
bawah ini.
Jika
sudah, Seharunya ip 192.168.43.187 bisa mengakses winbox.
Pertama : Kita isi Laptop kita dengan static ip yaitu 192.168.43.187.
Selanjutnya kita coba kembali uji koneksi pada winbox kita, maka hasilnya adalah . . . .
Ternyata Dapat terkoneksi ke winbox , , , dan itu artinya konfigurasi yang kita lakukan berhasil. .
SEKIAN TUTOR YANG SAYA BUAT, DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. . . .